Translate

Rabu, 02 Januari 2019

Dia Datang Menyentuh Hatiku



Suamiku sedang memotong rumput untuk para kelinci. Alexa asik mengejar-ngejar kelinci. Aku, si ibu yang sibuk dengan kamera layaknya paparazi.. memotret Alexa dengan berbagai macam polahnya yang menggemaskan.

Hei apa itu..? seekor anak kucing mengikuti seorang ibu dan anaknya yang akan bepergian. Ibu itu berusaha mengusir anak kucing itu agar tak mengikutinya kemana pergi. Hop. Aku menghadang anak kucing itu. Menirukan suara mengeong supaya ia mendekat padaku. Anak kucing itu sangat ramah dan lucu. Dia suka bermain-main. Oh lihat betapa kotor , kurus dan tak terawatnya dia. Anak kucing itu berbelok kerumah kami, memanjat sepeda roda Alexa yang sudah tak terpakai. Mengawasi para kelinci yang berlarian dan melompat kesana kemari. Anak kucing itu penuh rasa ingin tahu.

Alexa sangat senang melihat ada anak kucing. Dia mendekati anak kucing itu. Seperti biasa , dia menyentuh, membelai dan ingin menggendong anak kucing itu. Tapi tidak , “ Jangan dipegang ya nak, nanti dia nggak mau pergi, kasihan tapi kita nggak bisa pelihara kucing “ Aku mengingatkannya. Oh sungguh, hatiku tersentuh tapi aku rasa aku belum sanggup memelihara makhluk berbulu yang imut itu..

Alexa menurut, tapi hanya sebentar. Anak kucing itu justru seolah mengajaknya bermain.. Dia berdiri dengan kaki belakangnya dan dengan kedua kaki depannya anak kucing itu menangkap tangan , dan juga rok Alexa.. Mengajak Alexa bermain-main. Alexa duduk mengawasi si anak kucing, dari wajahnya jelas terlihat dia ingin sekali bermain dengan anak kucing itu. Kali ini anak kucing itu bermain-main dengan rambut Alexa yang tergerai.

Oh.. sangat menggemaskan . Sekarang akupun ingin menggendong anak kucing mungil itu. Alexa tertawa-tawa senang. Sambil terus memuji kelucuan dan kepintaran si anak kucing. Tangan mungilnya mulai menyentuh dan mengelus bulu-bulu orange putih itu. Oh dan akupun sudah tidak peduli dengan peringatanku tadi. Suamiku hanya mengawasi sambil tersenyum. Dia sudah membuat peraturan untuk tidak memelihara kucing. Tapii...

“ Bunda, kita punya banyak binatang peliharaan ya.. kita sudah punya anjing, kelinci.. tapi kita belum punya kucing bunda.. “ . Alexa berkata sambil terus menatap anak kucing itu. Aku dan suamiku saling pandang , membelalakkan mata dan tersenyum. Oh.. itu belum terpikirkan oleh kami.. Memelihara anak kucing.. memimpikannya pun tidak pernah. Aku sebenarnya sangat tidak tahan dengan bau kotoran kucing. Suamiku yang biasanya selalu membuang kotoran dihalaman rumahku yang sering dijadikan toilet oleh para kucing. Tapi kalau kami memeliharanya pasti dia tidak akan mau ikut campur lagi. Aku tak bisa membayangkannya kalau aku yang harus membersihkan kotoran kucing.

Alexa mengambil kardus bekas belanjaan kami tadi malam, melubanginya, supaya tidak pergi dan tetap bisa bernafas katanya. Terus mengajak anak kucing itu bermain dan berbicara. Anak kucing itu mengikuti kemana pun Alexa pergi. Dan para kelinci akhirnya dimasukkan kedalam kandang mereka. Aku dan suamiku masuk kerumah. Bercakap-cakap sambil menonton televisi. Alexa dan anak kucing itu tak berhenti bermain. Huh, sebenarnya aku agak mengkhawatirkan kutu-kutu yang tampak ramai berjalan-jalan di tubuh kurus anak kucing malang itu.

“ Sudah Alexa , biarkan pergi kucingnya.. Biar dia cari ibunya.. Ayo Alexa cuci tangan terus tidur.. “ perintahku halus. Alexa menurut. Masuk dan mencuci tangannya.. Lalu datang dan memelukku.  “ Bunda, kenapa ayah bilang kita nggak boleh pelihara kucing ? Alexa kan sayang kucing..” Alexa protes. “Ya .. karena kita nggak punya uang untuk membeli makannya dan bunda nggak tahan membersihkan kotorannya yang bau. Alexa kan belum bisa merawatnya.. dan kita sudah punya Chiko kan..” Aku mencoba memberinya pengertian. “ Tapi Alexa pengen kucing.. “ Alexa merajuk.. 

Aku menggendongnya ketempat tidur. Lalu dia tak henti menceritakan anak kucing itu sampai tertidur.
Tak terlalu lama seperti biasanya Alexa pun terbangun.. Dia lalu membuka pintu dan membuka kardus didepan pintu.. Anak kucingnya tidak ada..Ada raut sedih diwajah Alexa. "Kucing.. kembali.. Kucing.. kembali.. " Berulang-ulang Alexa memanggil. Tak lama wajah imut berbulu itu pun muncul dari belakang kandang kelinci.. Olala... ternyata anak kucing itu tidak mau pergi. Alexa bersorak senang.

Aku mulai merasa iba dan juga bimbang..  Aku menatap wajah suamiku. Dan suamiku tak disangka berkata :” Ya sudah, tanggung jawab tapi ya.. urusi sendiri kotorannya.. “ Akupun terlonjak, entah kenapa aku merasa senang, padahal sesaat lalu aku benar-benar tidak menginginkannya. Sepertinya mata berkilau anak kucing dan anak manusia satu itu menghipnotisku.

Baiklah.. akhirnya aku menyerah. Aku mengangkat anak kucing itu, menyalakan air keran, mengambil sabun bayi dan memandikan anak kucing itu serta membersihkan kutu-kutunya.. lalu mengeringkan sambil terus menangkap satu persatu kutu-kutu nakal yang selama ini menjadi parasit ditubuh anak kucing malang itu. Kemudian membawanya masuk kedalam rumah. Oh.. tentu saja Chiko menggonggong, ’menangis’ dan terus berisik.. Dia sangat cemburu kalau ada binatang lain yang masuk kerumah. Sepertinya dia ingin hanya dia yang disayang.

Perlahan, aku berusaha mendekatkan anak kucing itu kepada Chiko, bagaimanapun mereka harus saling mengenal dan menerima dulu, aku tidak ingin kalau tiba-tiba Chiko melukai makhluk kecil itu. Tapi OMG.. lihatlah.. Anak kucing itu seperti menemukan induknya.. Dia terus mencari puting susu , tentu saja tidak ada, Chiko adalah anjing jantan. Chiko seperti kebingungan tapi dia tidak berusaha mengusir atau menggigit anak kucing itu, dia hanya berusaha menghindar.. tapi anak kucing itu terus mengikutinya.. suara purr-nya begitu keras.. dia tampak sangat ingin menyusu dan mencari kehangatan pada tubuh Chiko yang akhirnya hanya pasrah dadanya dihisap anak kucing itu.. Pemandangan yang menggelikan.. hahaha..

Untunglah anak kucing itu sudah bisa makan , aku memberinya ayam rebus dan susu kucing..Kami belum memberinya nama.. tapi akhirnya kami memelihara seekor anak kucing..Dia datang menyentuh hatiku.. Dia menyentuh hati kami. Makhluk kecil yang lembut.

 Malam itu anak kucing itu tidur ditempat yang hangat , dengan badan segar dan perut kenyang.. Semoga kau berbahagia bersama kami kucing kecil yang cantik..

Chia yang penuh rasa ingin tahu


Chia dan Chillo Kelinci


Chia terus mengajak bermain Alexa

Chia sehabis mandi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikan Gurame Saus Padang