Translate

Rabu, 31 Januari 2018

Menikmati Super Blue Blood Moon Yang Langka

Sumber Gambar : https://www.livescience.com/61570-super-blue-blood-moon-lunar-eclipse.html

Ada berita tentang kejadian langka Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon di TV. Wah aku benar- benar tertarik untuk melihatnya. Jadi aku melongok keluar jendela kamarku dan bulan masih seperti biasa haha ternyata aku terlalu cepat . Itu masih tanggal 30 Januari :D


Super Blue Blood Moon ini sangat langka , terakhir kali 3 peristiwa ini terjadi 152 tahun yang lalu., Sayang dilewatkan kan ? Mengapa namanya Super Blue Blood Moon? 'Super Moon' karena bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi sehingga tampak lebih besar 14 persen dan lebih terang 30 persen. Blue Moon adalah istilah untuk purnama yang terjadi 2 kali dalam 1 bulan. Jadi bukan bulannya berwarna biru yaa.. Kemudian Blood Moon, karena bulan tertutupi bayangan bumi sehingga cahaya matahari terlebih dahulu menembus atmosfir bumi sebelum sampai kebulan. Gas-gas atmosfir bumi menyebarkan cahaya biru dan meloloskan cahaya merah. Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/majalah-42869354.

Tanggal 31 januari 2018, aku benar-benar siap menikmati fenomena alam langka itu. Pukul 18.30 aku sudah bersiap keluar padahal super blue moon dimulai pikul 18.48. Sayang sekali, kutunggu sampai pukul 19.00 langit masih tertutup awan . Sekitar kurang lebih pukul 19.30 akhirnya awan menyingkir dan bulan yang cantik mulai muncul. Jadi aku membawa kursiku keluar kejalan komplekku yang sepi dan melihat proses gerhana bersama Alexa, hanya berdua bersama bocah kecil yang berisik dan nggak mau diam itu J.

Sama sekali tidak romantis, tapi keindahan alam itu sayang untuk dilewatkan. Pertama-tama bulan bulat kebiruan ? lalu sedikit demi sedikit tertutup bayangan bumi sesekali riak awan menutupi tapi itu berlalu dengan cepat, silih berganti. Lalu bulan tampak merah jingga , oranye kata Alexa J. Kemudian perlahan muncul dengan cahaya yang lebih terang dari biasanya.. Luar biasa.Sayang sekali aku tak memiliki kamera yang memadai untuk merekam Super Blue Blood Moon yang langka itu dengan semestinya. Seandainya aku memilikinya , ide membuat video time lapse pasti akan sangat indah. Tapi aku sangat bersyukur dapat menikmati keindahan kuasa Tuhan yang langka itu. Keindahannya tak akan terlupakan. Dengan gratis pula hahaha.. Sebenarnya Planetarium Jakarta membuka pendaftaran online secara gratis untuk melihat Super Blue Blood Moon . Kabarnya yang mendaftar mencapai 7 ribuan orang wow kebayang antrinya. Dan aku memilih melihat dari halaman rumah saja . :) 

Sayang sekali dirumah kami hanya kami berdua yang tertarik dengan fenomena ini, sedangkan para tetangga pria dan anak-anaknya sesekali keluar halaman intuk melihat. Tapi ramainya kali ini sepertinya banyak umat muslim yang melaksanakan Sholat Gerhana. Rasanya aku ingin membawa kasurku kehalaman dan juga televisiku. ;)

Bedanya masa kini dan jaman dahulu. Seinggatku dulu waktu masih kecil aku masih mengalami hal yang menurutku aneh. Apa itu ? Yup, sepertinya semua sudah tahu mitos bahwa saat gerhana bulan, bulan sedang dimakan oleh raksasa atau Kala maka untuk mencegah hal itu terjadi orang-orang memukul-mukul panci, lesung atau apapun itu yang menghasilkan bunyi-bunyian. Malam yang sunyi menjadi ramai dengan bunyi-bunyian , lalu saat bulan perlahan mulai muncul orang-orang bersorak yeayy.. :D . Dan aku hanya memandang dengan bingung dan aneh. J

Tapi kini semua orang sudah tahu sehingga bisa menikmatinya dengan santai dihalaman rumah, atau sambil belajar didepan televisi atau dengan seru ke observatorium atau dalam nobar-nobar, atau dengan romantis seperti temanku duduk di tepi pantai sambil mendengar desiran ombak. Wow. Kalau kamu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikan Gurame Saus Padang