Translate

Tampilkan postingan dengan label review motor listrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review motor listrik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Januari 2021

Pamer Gesits si Motor Listrik


Hallo..! 

Kali ini aku mau pamer motor baru, hehehe.. Bukan motor biasa, tapi Gesits si motor listrik. Ini bukan review ala-ala tabloid otomotif ya, jadi kalau mau tahu tentang spesifikasi dan lain-lainnya silahkan baca website resminya atau googling saja ya. Di sini, aku hanya mau cerita bagaimana rasanya naik motor buatan anak bangsa ini.

Kira-kira dua bulan yang lalu, motor suamiku mulai sering error. Kasihan juga kadang dia harus basah kuyup oleh keringat hanya untuk menghidupkan mesin motornya, padahal tiap pulang kerja dia sudah mengecek kondisi motornya sekaligus memperbaiki jika ada kerusakan. Tapi tetap saja, maklum motornya sudah lebih tua dari pada usia pernikahan kami. 

Mau dibawa ke bengkel pun, pasti akan menghabiskan banyak uang. Apalagi motor Yamaha Byson suamiku ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa berjalan dengan bahan bakar gas elpiji. Kurasa motor itu hanya suamiku yang bisa mengendarainya. Sedangkan motor Mio GT milikku juga sama usangnya. Lagi pula aku pun perlu menggunakannya untuk berbagai keperluan.

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk meminang si Gesits ini. Mengapa Gesits? Pertama karena lebih irit. Kedua, karena lebih ramah lingkungan. Si Gesits ini tidak bersuara layaknya motor berbahan bakar bensin, nyaris tidak ada suara, seperti di dalam sebuah mobil pribadi. Selain itu, bersih, motor ini tidak ada asapnya. Dengan bandrol harga 28 juta, motor ini cukup menjanjikan.

Kami suka tampilannya yang anggun dan futuristic dengan garis-garis yang cukup tajam. Body cukup kekar dan dudukannya nyaman. Speedometer juga sudah full digital. Menunjukkan kecepatan, suhu motor, indikator baterai, jarak tempuh. Bahkan bisa dikoneksikan dengan aplikasi Gesits di smartphone menggunakan bluetooth untuk mengaktifkan navigasi merekam aktivitas Gesits.

Sayangnya, motor listrik ini tidak bisa dibawa pergi jauh. Itu karena belum tersedianya statiun pengisian listriknya, baterai cadangannya pun cukup mahal. Yaitu seharga 7 jutaan. Jadi, tujuan membeli motor ini memang rencananya adalah untuk suami pulang pergi ke kantor saja. 

Untungnya atasan sekaligus pemilik perusahaan di mana suamiku bekerja sangat antusias terhadap teknologi ramah lingkungan. Sehingga suami pun mendapat izin untuk mengisi baterai motornya di kantor. Jadi belum perlu membeli baterai cadangan. Puji Tuhan..

Sepulang kerja di hari pertama si Gesits tiba, suamiku mengajakku dan Alexa menjajal performa motor ini. Sekalian jajan sate kambing Madura lah.. Belinya pun pilih tempat yang agak jauh. 

Saat pertama kali motor dinyalakan.. Wuingg..! Hanya suara yang terdengar robotic. Motor melaju tanpa suara.. menggelinding mulus sekali. Mengingatkanku pada film-film robot masa depan. Pasti menyenangkan sekali jika semua kendaraan di jalanan sudah menggunakan teknologi ini. Tak ada lagi asap yang mengganggu maupun suara bising yang memekakkan telinga.

Sepanjang perjalanan orang-orang memandang motor kami, maklumlah masih langka orang yang memiliki kendaraan ini. Melewati kebun-kebun yang gelap terasa sekali kesunyian di sekitar. Untungnya lampunya sangat terang sehingga kita bisa melihat jalan dengan jelas.

Setelah mendapatkan Sate Madura yang kami inginkan, kami pun pulang. Pulang pergi kira-kira menempuh jarak 20 km, baterai tersisa sekitar 50 persen. Sementara perjalanan ke kantor suami sekitar 30 km. Aku berharap baterai ini awet sampai tiba masanya kami mampu membeli baterai cadangan. Sehingga suamiku tidak memerluan kekuatan doaku untuk sampai ke kantor dengan selamat tanpa mogok hahaha.. 

Berkendara dengan si Gesits begitu menyenangkan. Bagaimana? Tertarik memiliki si Gesits juga?




Ikan Gurame Saus Padang